BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pertanian, air, energi dan
tanah adalah hal yang tidak bisa di pisahkan di dalam sebuah usaha untuk
mengembangkan hasil-hasil pertanian. Maka dari itu di dalam isi makalah ini
kita akan mencari tau tentang pentingnya peran dari pertanian, air, energi dan
tanah di dalam sebuah proses pertumbuhan tanaman pertanian.
Berbicara tentang pertanian
pasti tidak lepas dengan tanah karena Tanah merupakan unsur kehidupan yang
paling penting. Tanpa tanah, tentu kita tak akan mengembangkan produksi
pertanian kita, dan yakin manusia tidak akan bisa hidup. Tanah memiliki banyak
jenis karena perbedaan proses pembentukan dan unsur yang terdapat di dalamnya
juga berbeda, begitu pula dengan air dan energi.
B.
Tujuan Penulisan
Secara umum pembuatan makalah ini bertujuan untuk
menambah pengetahuan dan memberikan informasi kepada pembaca dan untuk
menggali, menganalisis, dan mengetahui secara lebih mendalam tentang pertanian,
air, energi dan tanah. Dan di harapkan teman-teman mahasiswa mengetahui manfaat
dan kegunaan dari materi yang di bahas di dalam makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
PERTANIAN, AIR, ENERGI DAN TANAH
PERTANIAN
Sejarah dunia mencatat bahwa. Kegiatan pertanian (budidaya tanaman dan
ternak) merupakan salah satu kegiatan yang paling awal dikenal peradaban
manusia dan mengubah total bentuk kebudayaan. Para ahli prasejarah umumnya bersepakat bahwa
pertanian pertama kali berkembang sekitar 12.000 tahun yang lalu dari
kebudayaan di daerah "bulan sabit yang subur" di Timur Tengah, yang meliputi daerah lembah Sungai Tigris dan Eufrat terus memanjang ke barat hingga daerah Suriah dan Yordania sekarang. Bukti-bukti yang pertama kali dijumpai
menunjukkan adanya budidaya tanaman biji-bijian (serealia, terutama gandum kuna seperti emmer) dan polong-polongan di daerah tersebut. Pada saat itu, 2000 tahun setelah
berakhirnya Zaman Es terakhir di era Pleistosen, di dearah ini banyak dijumpai hutan dan padang yang
sangat cocok bagi mulainya pertanian. Pertanian telah dikenal oleh masyarakat
yang telah mencapai kebudayaan batu muda (neolitikum), perunggu dan megalitikum. Pertanian mengubah bentuk-bentuk kepercayaan, dari
pemujaan terhadap dewa-dewa perburuan menjadi
pemujaan terhadap dewa-dewa perlambang kesuburan dan ketersediaan pangan.
v
Pengertian Pertanian
Pertanian adalah
kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang
dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau
sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan
hidupnya. Kegiatan pemanfaatan sumber daya
hayati yang termasuk dalam pertanian biasa difahami orang sebagai budidaya tanaman atau bercocok tanam (crop cultivation). Pertanian dalam pengertian yang luas mencakup semua kegiatan yang
melibatkan pemanfaatan makhluk hidup (termasuk tanaman, hewan, dan mikrobia) untuk
kepentingan manusia. Dalam arti sempit, pertanian juga diartikan sebagai
kegiatan pembudidayakan jenis tanaman tertentu, terutama yang bersifat semusim.
v
Sistem Pertanian Di
Indonesia
Ø
Sistem ladang
Merupakan
sistem pertanian yang paling primitif. Suatu sistem peralihan dari tahap budaya
pengumpul ke tahap budaya penanam. Pengolahan tanahnya sangat minimum,
produktivitas bergantung kepada ketersediaan lapisan humus yang ada, yang
terjadi karena sistem hutan. Sistem ini pada umumnya terdapat di daerah yang
berpenduduk sedikit dengan ketersediaan lahan tak terbatas. Tanaman yang
diusahakan umumnya tanaman pangan, seperti padi darat, jagung, atau
umbi-umbian.
Ø
Sistem tegal pekarangan
Berkembang di lahan-lahan
kering, yang jauh dari sumber-sumber air yang cukup. Sistem ini diusahakan
orang setelah mereka menetap lama di wilayah itu, walupun demikian tingkatan
pengusahaannya rendah. Pengelolaan tegal pada umumnya jarang menggunakan tenaga
yang intensif, jarang ada yang menggunakan tenaga hewan. Tanaman-tanaman yang
diusahakan terutama tanaman tanaman yang tahan kekeringan dan pohon-pohonan.
Ø
Sistem sawah
Merupakan teknik budidaya
yang tinggi, terutama dalam pengolahan tanah dan pengelolaan air, sehingga
tercapai stabilitas biologi yang tinggi, sehingga kesuburan tanah dapat
dipertahankan. Ini dicapai dengan sistem pengairan yang sinambung dan drainase
yang baik. Sistem sawah merupakan potensi besar untuk produksi pangan, baik
padi maupun palawija. Di beberapa daerah, pertanian tebu dan tembakau
menggunakan sistem sawah.
Ø
Sistem perkebunan
Baik perkebunan rakyat
maupun perkebunan besar (estate) yang dulu milik swasta asing dan sekarang
kebanyakan perusahaan negara, berkembang karena kebutuhan tanaman ekspor.
Dimulai dengan bahan-bahan ekspor seperti karet, kopi, teh dan coklat yang merupakan hasil utama, sampai sekarang sistem
perkebunan berkembang dengan manajemen yang industri pertanian.
AIR
Air adalah senyawa
yang penting bagi semua bentuk kehidupan
yang diketahui sampai saat ini di Bumi,tetapi tidak di planet lain. Air
menutupi hampir 71% permukaan Bumi. Terdapat 1,4 triliun kilometer
kubik (330 juta mil³) tersedia di Bumi.
Air sebagian
besar terdapat di laut (air asin)
dan pada lapisan-lapisan es (di kutub dan puncak-puncak gunung), akan tetapi
juga dapat hadir sebagai awan, hujan, sungai, muka
air tawar, danau, uap air,
dan lautan
es. Air dalam obyek-obyek
tersebut bergerak mengikuti suatu siklus air,
yaitu: melalui penguapan, hujan, dan aliran air di atas permukaan tanah (runoff,
meliputi mata air,
sungai,
muara)
menuju laut.
Air bersih penting bagi kehidupan manusia.
a) Air permukaan dan air tanah
Lapisan air yang ada di permukaan bumi
dikelompokan menjadi dua, yaitu air permukaan dan air tanah.
1)
Air permukaan
Air permukaan adalah
perairan yang terdapat di permukaan tanah. Air permukaan terdiri dari:
a. Perairan darat yang terdiri dari
sungai, danau, rawa.
b. Perairan laut.
2)
Air tanah
Air tanah
yaitu air yang berada di bawah permukaan tanah.
Air tanah terdiri dari:
a
Air tanah preatis, yaitu air tanah yang
terletak di atas lapisan kedap air (impermeable), tidak jauh dari permukaan
tanah.
b
Air tanah artesis adalah air tanah yang
letaknya jauh di dalam tanah, diantara dua lapisan batuan yang tidak dapat
ditembus air atau lapisan kedap air.
b) Manfaat air untuk pertanian
Manfaat air bagi pertanian bisa dibilang
sangat vital. Air bagi para petani adalah sumber daya pokok yang menunjang
berlangsungnya kegiatan pertanian. Fungsi air dalam pertanian secara umum
adalah sebagai irigasi atau pengairan, karena tanpa adanya pengairan yang baik
maka hasil dari tanaman yang dikelola oleh petani tidak akan mendapatkan hasil
yang maksimal.
Di seluruh dunia, diperkirakan sekitar
68% jumlah air digunakan untuk keperluan irigasi, jadi bukan hal yang aneh
kalau dimana-mana kita menemukan sawah atau ladang dengan sistem pengairan yang
cukup canggih.
Di beberapa tempat, irigasi hanya
diberikan untuk tanaman yang benar benar dapat mendatangkan hasil dan merupakan
kebutuhan pokok, misalnya irigasi untuk tanaman padi. Namun di daerah lain
banyak juga pemberian irigasi secara
menyeluruh terhadap semua jenis tanaman, tentu saja alasannya karena sumber
daya air di daerah itu sangat mencukupi.
Dengan semakin meningkatnya populasi penduduk dunia, maka kita perlu
mencari inovasi untuk memaksimalkan sumber daya air yang ada, karena tuntutan
kebutuhan pangan terus meningkat sedangkan sumber air masih tetap tidak ada
peningkatan.
c) Permasalahan sumberdaya air
1.
Adanya gejala krisis air
Terjadinya
krisis air dapat dipicu oleh sikap dan prilaku masyarakat yang cenderung boros
dalam memanfaatkan air karena air sebagai milik umum (common property)
dianggap tidak terbatas adanya dan karenanya dapat diperoleh secara cuma-cuma
atau gratis. Padahal, air sebagai sumberdaya alam, adalah terbatas jumlahnya
karena memiliki siklus tata air yang relatif tetap. Ketersediaan air tidak
merata penyebarannya dan tidak pernah bertambah. Selain itu tingkat efisiensi
pemanfaatan air melalui jaringan irigasi yang masih rendah kiranya dapat
menjadi kendala dalam upaya menurunkan IPA
2.
Degradasi
Sumberdaya Air
Keluhan-keluhan
disertai protes oleh masyarakat tentang adanya pencemaran air telah bermunculan
di beberapa tempat sebagai akibat adanya limbah industri termasuk limbah dari
industri pariwisata seperti hotel dan restoran. Kecenderungan menurunnya
kualitas air akan meningkat seiring dengan meningkatnya perkembangan industri
yang mengeluarkan limbah, pertumbuhan perumahan secara eksponensial dan
pertambahan penggunaan bahan-bahan organik sintetis.
3. Konflik Akibat Persaingan yang Semakin Tajam antar
Pengguna Air
Meningkatnya
pendapatan masyarakat dan jumlah penduduk serta pembangunan di segala bidang
menuntut terpenuhinya kebutuhan akan air yang terus meningkat baik dari segi
kuantitas maupun kualitasnya.Persaingan yang menjurus ke arah konflik
kepentingan dalam pemanfaatan air antara berbagai sektor terutama antara sektor
pertanian dan non-petanian cenderung meningkat di masa-masa mendatang. Hal ini
dapat dipahami karena air yang sebelumnya dimanfaatkan lebih banyak untuk
pertanian, sekarang dan di masa-masa mendatang harus dialokasikan juga ke
sektor non-prtanian. Sebenarnya konflik akibat persaingan dalam pemanfaatan air
sudah sering terjadi di kalangan petani padi sawah, terutama
di tempat-tempat yang langka air, Konflik antar petani
dalam pemanfaatan air irigasi, biasanya terjadi antara kelompok petani hulu dan
kelompok petani hilir, namun pada umumnya tidak berkepanjangan dan tidak sampai
menimbulkan bentrokan fisik. Akibat persaingan yang semakin tajam dalam
pemanfaatan air maka di masa yang akan datang konflik akan timbul bukan saja
antar petani tetapi juga antara kelompok petani melawan kelompok bukan petani.
ENERGI
a. Pengertian Energi
Energy
adalah suatu besaran yang tak dapat diciptakan atau dimusnahkan (hanya bisa di
konversi atau berubah bentuk menjadi energy lain).
b. Perubahan Energi
Matahari adalah sumber energi untuk mahluk hidup,
karena menghasilkan energi radiasi yang dapat diubah menjadi bentuk energi lain
yang sangat berguan bagi kehidupan. Reaksi nuklir yang terjadi dimatahari
mengakibatkan energi termal (kalor), karena itu suhu matahari tetap tinggi
walaupun radiasi terus-menerus dipancarkan keruang angkasa. Energi termal tidak
langsung diterima dari cahaya matahari melainkan diterima ketika energi radiasi
diserap oleh kulit, kemudian terjadi panas yang mengakibatkan temperature tubuh
meningkat. Bila energi radiasi telah sampai dibumi, akan terjadi proses
perubahan energi seperti :
1. Energi radiasi yang sampai kedaun mampu membangkitkan fotosintesis. Dalam
hal ini energi radiasi berubah menjadi energi kimia (gula, tepung), didalam
tumbuhan.
2. Energi radiasi yang yang mengenai sel surya (fotosel) mampu membangkitkan
energi listrik.
3. Panas yang terasa dikulit kita merupakan proses perubahan bentuk energi
dari energi radiasi menjadi energi temal (panas).
4. Air yang menerima energi matahari suhunya akan naik, karena sebagaian
energi matahari tersebut berubah menjadi energi termal.
Dalam kehidupan sehari-hari banyak dijumpai
peristiwa perubahan energi yang eratkaitanya dengan dengan aktivitas
sehari-hari. Misalnya seorang yang memasak air. Pada peristiwa ini tejadi
perubahan enrgi kimia menjadi energi termal. Selanyutnya energi termal yang
dimiliki pleh air akan menyebar keudara . akibatnya udara disekitar
menjadi panas.
c. Sumber Energi
Pembahasan mengenai sumber energi berkaitan dengan kedua bahasan diatas, yaitu perubahan bentuk energi
dan bentuk-bentuk energi. Sumber energi adalah suatu yang menghasilkan energi
yang dapat digunakanuntuk tujuan tertentu. Pada pemakaian baterai perubahan
energi yang terjadi adalah energi kimia menjadi energi listrik. Pada proses
perubahan ini sering terjadi perubahan sebagian energi kebentuk energi lain,
yaitu energi termal (panas). Makanan yang kita makanan merupakan salah
satusumber energi kimia, yang jika mengalami proses tertentu akan berubah
bentuk sehingga kita dapat bekerja.
Sumber energi untuk kehidupan
mahluk hidup dimuka bumi berasal dari cahaya matahari. Cahaya matahari
digunakan oleh tumbuhan hijau untuk membuat makanannya. Tumbuhan merupakan
bahan makanan bagi manusia dan hewan. Selanjutnya, makanan yang kita makan
memberikan energi sehingga kita dapat melakukan berbagai kegiatan.
Matahari merupakan sumber
energi terbesar dialam ini. Kita dapat memanfaatkan sinar matahari sebagai
sumber energi pengganti miyak bumi. Sinar matahari dapat dimanfaatkan dengan
cara mengumpulkan/memusatkan sinar matahari kesatu titik sehingga terkumpul
energi panas yang besar. Energi panas ini dapat dipergunakan untuk memanaskan
air atau untuk menghangatkan ruangan. Peralatan untuk menyimpan energi matahari
itu disebut fotosel.Energi
matahari ini kemudian diubah menjadi energi listrik, yang dapat digunaklan baik
untuk keperluan rumah tangga maupun industri.
d.
Macam-macam
Energi dan Manfaatnya
1. Energi Panas
Energi panas yaitu
energi yang dapat menghasilkan panas
Contohnya
Matahari.
Sumbernya
berasal dari gas-gas hidrogen dan helium (reaksi nuklir )yang
terbakar/bereaksi.
Kelebihannya : murah, dan gampang didapat
Kekurangannya : waktu berpengaruh pencahayaan
Pemanfaatan :
·
Sebagai
media pengeringan/penjemuran
·
Dapat
dijadikan sebagai sumber energi lain dengan mengkonversinya (pemanfaatan panel surya)
·
Proses
fotosintesis.
2. Energi Kimia
Energi
kimia adalah energi yang timbul karna adanya reaksi kimia
Contohnya Di
dalam bahan bakar, dan di dalam makanan Sumbernya berasar dari bensin, solar
dan bahan-bahan minyak lainnya dll yang mengandung senyawa kimia.
Kekurangan :
Berbahaya, mulai langka
Kelebihan : Harga terjangkau
Pemanfaatannya :
·
Dapat dijadikan sebagai bahan bakar
·
Dapat dijadikan sebagai bahan pengawet
·
Dapat dijadikan sebagai tempat
penyimpanan energy
3.
Energi
Listrik
Energi Listrik
yaitu energi yang terdapat atau tersimpan pada arus listrik(muatan yang
bergerak)
Contohnya
peralatn elektronik Sumbernya dari generator, baterai, dinamo dll
Kekurangan
: Cepat habis(berkonversi)
Kelebihan : Mudah didapat dengan cara mengkonversi
energy
Pemanfaatannya :
·
Sebagai penghasil cahaya
·
Sebagai penghasil panas
·
Sebagai penghasil gerak
4.
Energi
Bunyi
Energi
Bunyi, yaitu energi yang terdapat dalam bunyi.
Contohnya yaitu
suara petir
Sumber : alat
musik, pita suara manusia dll
Kekurangan :
Jarak jangkauan mempengaruhi bunyi yang didengar
Kelebihan : Dapat di dengar oleh panca indera
Pemanfaataannya
:Dapat digunakan untuk mengukur dalamnya laut, Pembuatan speaker, Mendeteksi
keretakan pada logam
5.
Energi cahaya
Energi
cahaya yaitu energi yang dimiliki oleh
cahaya
Contohnya
pemotongan logam dengan menggunakan laser
Sumber : lampu,
sinar matahari, sinar uv, laser dll.
Kekurangan :
Mahal, Tidak dapat dilihat
Kelebihan : Dapat berguna dalam segi kesehatan dan
perindustrian
Pemanfaatan
:
ü
Membantu proses fotosintesis pada
tanaman
ü
Penggunaan sinar uv untuk proses
pembersih(membunuh bakteri)
6.
Energi
nuklir
Energi
nuklir yaitu energy yang terdapat pada inti atom.
Contohnya pada
bom atom
Sumber : Unsur
kimia radio aktif
Kekurangan :
Berbahaya, Mahal, dan dapat merusak
Kelebihan : Efisien
Pemanfaatan :
ü Untuk penelitian
ü Sebagai
pembangkit listrik
ü
7.
Energi
Kinetik
Energi Kinetik yaitu energi gerak
Contohnya Orang
yang sedang berjalan
Sumber : Semua
benda atau apapun yang bergerak
Kekurangan :
Hanya terdapat pada benda yang bergerak
Kelebihan : Efisien, bisa berubah menjadi energy
potensial
Pemanfaatan :
Sebagai penghasil gerak yaitu angin, listrik dll
8.
Energi
Potensial
Energi
Potensial disebut juga sebagai energy
diam, karna energi ini dimiliki oleh benda-benda yang diam
Contohnya yaitu
pegas dan air terjun
Sumber :
Benda-benda yang diam, dan memiliki ketinggian tertentu.
Kekurangan :
Ketinggian mempengaruhi besarnya energi
Kelebihan : Bisa berubah menjadi energi kinetik (jika
benda bergerak lurus)
TANAH
I.
Pengertian Tanah
Tanah adalah lapisan atas bumi yang merupakan campuran dari
pelapukan batuan dan jasad makhluk hidup yang telah mati dan membusuk.
Oleh pengaruh cuaca, jasad makhluk hidup tadi menjadi lapuk, mineral-mineralnya
terurai (terlepas), dan kemudian membentuk tanah yang subur. Tanah juga disebut
lithosfer (lith = batuan) karena dibentuk dari hasil pelapukan batuan.
Tanah merupakan unsur kehidupan yang paling penting. Tanpa tanah, tentu
kita tak ada tempat berpijak. Lain halnya jika kita ikan, hehehe. Tanah
memiliki banyak jenis karena perbedaan proses pembentukan dan unsur yang
terdapat di dalamnya juga berbeda. Berikut jenis-jenis tanah yang ada di
Indonesia.
II.
Jenis-jenis Tanah
1. Tanah Vulkanik
Tanah vulkanik adalah tanah
hasil pelapukan abu vulkanik dari gunung berapi. Tanah vulkanik dibagi menjadi
dua.
(Tanah vulkanis)
·
Regosol.
Tanah regosol berciri-ciri:
berbutir kasar, berwarna kelabu sampai kuning, dan berbahan organik sedikit.
Tanah ini cocok untuk tanaman palawija (seperti jagung), tembakau, dan
buah-buahan. Jenis tanah ini banyak terdapat di P. Sumatra, Jawa, dan Nusa
Tenggara.
·
Latosol.
Tanah latosol berciri-ciri: berwarna merah
hingga kuning, kandungan bahan organik sedang, dan bersifat asam. Tanah ini
cocok untuk tanaman palawija, padi, kelapa, karet, kopi, dll. Jenis tanah ini
banyak terdapat di Sumatra Utara, Sumatra Barat, Bali, Jawa, Minahasa, dan
Papua
2.
Tanah Organosol
Tanah organosol merupakan
tanah hasil pelapukan bahan-bahan organik. Biasanya bersifat subur. Tanah jenis
ini dibagi dua juga, yaitu:
·
Tanah Humus,
Merupakan tanah hasil
pembusukan bahan-bahan organik dan bersifat sangat subur. Tanah humus berwarna
kecoklatan dan cocok untuk tanaman kelapa, nanas, dan padi. Tanah jenis ini
banyak terdapat di P. Sumatra, Sulawesi, Jawa Barat, Kalimantan, dan Papua.
(Tanah humus)
·
Tanah Gambut
merupakan tanah hasil
pembusukan yang kurang sempurna di daerah yang selalu tergenang air seperti
rawa. Tanah ini kurang baik untuk pertanian karena kurang subur dan selalu
tergenang air. Tanah gambut banyak terdapat di Kalimantan Barat, pantai timur
Sumatra, dan pantai selatan-barat Papua.
·
Tanah Aluvium (Alluvial)
Tanah aluvium adalah tanah
hasil erosi yang diendapkan di dataran rendah. Ciri-ciri tanah aluvium adalah
berwarna kelabu dan subur. Tanah ini cocok untuk tanaman padi, palawija, tebu,
kelapa, tembakau, dan buah-buahan. Tanah jenis ini banyak terdapat di Sumatra
bagian Timur, Jawa bagian utara, Kalimantan bagian barat dan selatan, serta
Papua utara dan selatan
·
Tanah Podzol
Tanah ini terbentuk akibat
pengaruh curah hujan yang tinggi dan suhu yang rendah. Tanah podzol
bercirikan miskin unsur hara, tidak subur, dan berwarna merah sampai kuning.
Tanah ini baik untuk tanaman kelapa dan jambu mete. Tanah podzol banyak
dijumpai di daerah pegunungan tinggi Sumatra, Jabar, Sulawesi, Maluku,
Kalimantan, dan Papua
·
Tanah Laterit
Tanah laterit adala tanah
hasil ‘pencucian’ sehingga kurang subur, kehilangan unsur hara, dan tandus.
Tanah ini awalnya subur namun karena zat haranya dilarutkan oleh air maka
menjadi tidak subur. Warna tanah ini kekuningan sampai merah. Tanah ini baik
untuk kelapa dan jambu mete. Tanah jenis ini banyak terdapat di Jawa Tengah,
Lampung, Jabar, Kal-Bar, dan Sulawesi Tenggara.
·
Tanah Litosol.
Tanah litosol adalah tanah
hasil pelapukan batuan beku dan batuan sedimen yang baru terbentuk sehingga
butirannya besar. Ciri-ciri tanah ini yaitu miskin unsur hara dan mineralnya
masih terikat pada butiran yang besar. Tanah litosol kurang subur sehingga
hanya cocok bagi tanaman-tanaman besar di hutan. Tanah litosol banya terdapat
di P. Sumatra, Jawa Tengah dan Timur, Nusa Tenggara, Maluku selatan, dan Papua.
·
Tanah Kapur
Tanah kapur merupakan hasil pelapukan batuan kapur
(gamping). Tanah ini terbagi jadi dua jenis.
a
Renzina. Tanah ini merupakan hasil
pelapukan batuan kapur di daerah dengan curah hujan tinggi. Ciri tanah ini
yaitu berwarna hitam dan miskin zat hara. Tanah renzina banyak terdapat di
daerah berkapur seperti Gunung Kidul (Yogyakarta).
b
Mediteran, meruapakn hasil pelapukan batuan kapur keras dan batuan sedimen. Warna
tanah ini kemerahan sampai coklat. Tanah jenis ini meski kurang subur namun
cocok untuk tanaman palawija, jati, tembakau, dan jambu mete.
c
Tanah Pasir Tanah pasir adalah tanah yang
bersifat kurang baik bagi pertanian yang terbentuk dari batuan beku serta
batuan sedimen yang memiliki butir kasar dan berkerikil. Seperti jenis tanah
ini
Tanah Pasir
III.
Proses
Pembentukan Tanah
Ada beberapa faktor penting yang mempengaruhi proses
pembentukan tanah, antara lain iklim, organisme, bahan induk, topografi, dan
waktu. Faktor-faktor tersebut dapat dirumuskan dengan rumus sebagai berikut:
T=f (i, o, b, t, w)
Faktor-faktor pembentuk tanah tersebut akan diuraikan sebagai berikut:
1.
|
Iklim
|
|
Unsur-unsur iklim yang mempengaruhi proses
pembentukan tanah terutama ada dua, yaitu suhu dan curah hujan.
|
||
a.
|
Suhu/Temperatur
|
|
Suhu akan berpengaruh terhadap proses pelapukan
bahan induk. Apabila suhu tinggi, maka proses pelapukan akan berlangsung
cepat sehingga pembentukan tanah akan cepat pula.
|
||
b.
|
Curah hujan
|
|
Curah hujan akan berpengaruh terhadap kekuatan erosi
dan pencucian tanah, sedangkan pencucian tanah yang cepat menyebabkan tanah
menjadi asam (pH tanah menjadi rendah).
|
||
2.
|
Organisme (Vegetasi, Jasad
renik/mikroorganisme)
|
|
Organisme sangat berpengaruh terhadap proses
pembentukan tanah dalam hal:
|
||
a.
|
Membuat proses pelapukan baik pelapukan organik
maupun pelapukan kimiawi.
Pelapukan organik adalah pelapukan yang dilakukan oleh makhluk hidup (hewan dan tumbuhan), sedangkan pelapukan kimiawi adalah pelapukan yang terjadi oleh proses kimia seperti batu kapur larut oleh air. |
|
b.
|
Membantu proses pembentukan humus. Tumbuhan akan
menghasilkan dan menyisakan daun-daunan dan ranting-ranting yang menumpuk di
permukaan tanah. Daun dan ranting itu akan membusuk dengan bantuan jasad
renik/mikroorganisme yang ada di dalam tanah.
|
|
c.
|
Pengaruh jenis vegetasi terhadap sifat-sifat tanah
sangat nyata terjadi di daerah beriklim sedang seperti di Eropa dan Amerika.
Vegetasi hutan dapat membentuk tanah. Vegetasi hutan dapat membentuk tanah
hutan dengan warna merah, sedangkan vegetasi rumput membentuk tanah berwarna
hitam karena banyak kandungan bahan organis yang berasal dari akar-akar dan
sisa-sisa rumput.
|
|
d.
|
Kandungan unsur-unsur kimia yang terdapat pada
tanaman berpengaruh terhadap sifat-sifat tanah. Contoh, jenis cemara akan
memberi unsur-unsur kimia seperti Ca, Mg, dan K yang relatif rendah,
akibatnya tanah di bawah pohon cemara derajat keasamannya lebih tinggi
daripada tanah di bawah pohon jati.
|
|
3.
|
Bahan Induk
|
|
Bahan induk terdiri dari batuan
vulkanik, batuan
beku, batuan sedimen
(endapan), dan batuan
metamorf,batuan induk itu akan hancur menjadi bahan induk,
kemudian akan mengalami pelapukan dan menjadi tanah. Tanah yang terdapat di permukaan
bumi sebagian memperlihatkan sifat (terutama sifat kimia) yang sama dengan
bahan induknya. Bahan induknya masih terlihat misalnya tanah berstuktur pasir
berasal dari bahan induk yang kandungan pasirnya tinggi. Susunan kimia dan
mineral bahan induk akan mempengaruhi intensitas tingkat pelapukan dan
vegetasi diatasnya. Bahan induk yang banyak mengandung unsur Ca akan
membentuk tanah dengan kadar ion Ca yang banyak pula sehingga dapat
menghindari pencucian asam silikat dan sebagian lagi dapat membentuk tanah
yang berwarna kelabu. Sebaliknya bahan induk yang kurang kandungan kapurnya
membentuk tanah yang warnanya lebih merah.
|
||
4
|
Topografi/Relief
|
|
Keadaan
relief suatu daerah akan mempengaruhi:
|
||
a.
|
Tebal atau
tipisnya lapisan tanah
|
|
Daerah
yang memiliki topografi miring dan berbukit lapisan tanahnya lebih tipis
karena tererosi, sedangkan daerah yang datar lapisan tanahnya tebal karena
terjadi sedimentasi.
|
||
b.
|
Sistem
drainase/pengaliran
|
|
Daerah
yang drainasenya jelek seperti sering tergenang menyebabkan tanahnya menjadi
asam
|
||
5.
|
Waktu
|
|
Tanah merupakan benda alam yang terus menerus
berubah, akibat pelapukan dan pencucian yang terus menerus. Oleh karena itu
tanah akan menjadi semakin tua dan kurus. Mineral yang banyak mengandung
unsur hara telah habis mengalami pelapukan sehingga tinggal mineral yang
sukar lapuk seperti kuarsa.
|
||
Karena proses pembentukan tanah yang terus berjalan,
maka induk tanah berubah berturut-turut menjadi tanah muda, tanah dewasa, dan
tanah tua. Untuk jelasnya lihat gambar berikut:
|
BAB
III
A. Kesimpulan
Sebagai
mana kita ketahui dari pengertian pertanian adalah adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya. Dapat kita simpulkan bahwa di dalam sebuah kegiatan
pnmnfaatan sumber daya alam atau juga sumber daya hayati kita harus
memperhatikan segala sesuatu yang menjadi pendukung dari kegiatan tersebut agar
kegiatan pertanian mendapatkan hasil produksi yang memuaskan . misalnya air.
Air adalah adalah senyawa
yang penting bagi semua bentuk kehidupan,
jadi air sangat berperan penting untuk membantu tanaman di dalam pertumbuhannya.
Selair
air pendukung baik atau tidaknya hasil pertanian adalah energi, energi yang
sangat sangat di butuhkan di dalam sektor pertanian adalah energi matahari,
pengertian dari energi matahari itu sendiri adalah sumber
energi untuk mahluk hidup, karena menghasilkan energi radiasi yang dapat diubah
menjadi bentuk energi lain yang sangat berguan bagi kehidupan.
B.
Saran
Buat para mahasiswa dan
mahasiswi pertanian agar mengkaji dan menggali materi tentang PERTANIAN, AIR, ENERGI DAN TANAH karena ini adalah hal yang sangat fital di
dalam proses kegiatan pertanian, yang akan kita bawa ke masyarakat nantinya.
DAFTAR PUSTAKA
MM. Sri
Setiyati Harjadi, 1984, dan dari berbagai sumber lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar