Rabu, 21 November 2012

PERTANIAN, AIR, ENERGI DAN TANAH


BAB I
PENDAHULUAN
A.                Latar Belakang

Pertanian, air, energi dan tanah adalah hal yang tidak bisa di pisahkan di dalam sebuah usaha untuk mengembangkan hasil-hasil pertanian. Maka dari itu di dalam isi makalah ini kita akan mencari tau tentang pentingnya peran dari pertanian, air, energi dan tanah di dalam sebuah proses pertumbuhan tanaman pertanian.
Berbicara tentang pertanian pasti tidak lepas dengan tanah karena Tanah merupakan unsur kehidupan yang paling penting. Tanpa tanah, tentu kita tak akan mengembangkan produksi pertanian kita, dan yakin manusia tidak akan bisa hidup. Tanah memiliki banyak jenis karena perbedaan proses pembentukan dan unsur yang terdapat di dalamnya juga berbeda, begitu pula dengan air dan energi.

B.                 Tujuan Penulisan
Secara umum pembuatan makalah ini bertujuan untuk menambah pengetahuan dan memberikan informasi kepada pembaca dan untuk menggali, menganalisis, dan mengetahui secara lebih mendalam tentang pertanian, air, energi dan tanah. Dan di harapkan teman-teman mahasiswa mengetahui manfaat dan kegunaan dari materi yang di bahas di dalam makalah ini.










BAB II
PEMBAHASAN
PERTANIAN, AIR, ENERGI DAN TANAH
PERTANIAN
Sejarah dunia mencatat bahwa. Kegiatan pertanian (budidaya tanaman dan ternak) merupakan salah satu kegiatan yang paling awal dikenal peradaban manusia dan mengubah total bentuk kebudayaan. Para ahli prasejarah umumnya bersepakat bahwa pertanian pertama kali berkembang sekitar 12.000 tahun yang lalu dari kebudayaan di daerah "bulan sabit yang subur" di Timur Tengah, yang meliputi daerah lembah Sungai Tigris dan Eufrat terus memanjang ke barat hingga daerah Suriah dan Yordania sekarang. Bukti-bukti yang pertama kali dijumpai menunjukkan adanya budidaya tanaman biji-bijian (serealia, terutama gandum kuna seperti emmer) dan polong-polongan di daerah tersebut. Pada saat itu, 2000 tahun setelah berakhirnya Zaman Es terakhir di era Pleistosen, di dearah ini banyak dijumpai hutan dan padang yang sangat cocok bagi mulainya pertanian. Pertanian telah dikenal oleh masyarakat yang telah mencapai kebudayaan batu muda (neolitikum), perunggu dan megalitikum. Pertanian mengubah bentuk-bentuk kepercayaan, dari pemujaan terhadap dewa-dewa perburuan menjadi pemujaan terhadap dewa-dewa perlambang kesuburan dan ketersediaan pangan.
v    Pengertian Pertanian
Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya. Kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang termasuk dalam pertanian biasa difahami orang sebagai budidaya tanaman atau bercocok tanam (crop cultivation). Pertanian dalam pengertian yang luas mencakup semua kegiatan yang melibatkan pemanfaatan makhluk hidup (termasuk tanaman, hewan, dan mikrobia) untuk kepentingan manusia. Dalam arti sempit, pertanian juga diartikan sebagai kegiatan pembudidayakan jenis tanaman tertentu, terutama yang bersifat semusim.
v    Sistem Pertanian Di Indonesia
Ø  Sistem ladang
Merupakan sistem pertanian yang paling primitif. Suatu sistem peralihan dari tahap budaya pengumpul ke tahap budaya penanam. Pengolahan tanahnya sangat minimum, produktivitas bergantung kepada ketersediaan lapisan humus yang ada, yang terjadi karena sistem hutan. Sistem ini pada umumnya terdapat di daerah yang berpenduduk sedikit dengan ketersediaan lahan tak terbatas. Tanaman yang diusahakan umumnya tanaman pangan, seperti padi darat, jagung, atau umbi-umbian.
Ø  Sistem tegal pekarangan
Berkembang di lahan-lahan kering, yang jauh dari sumber-sumber air yang cukup. Sistem ini diusahakan orang setelah mereka menetap lama di wilayah itu, walupun demikian tingkatan pengusahaannya rendah. Pengelolaan tegal pada umumnya jarang menggunakan tenaga yang intensif, jarang ada yang menggunakan tenaga hewan. Tanaman-tanaman yang diusahakan terutama tanaman tanaman yang tahan kekeringan dan pohon-pohonan.
Ø  Sistem sawah
Merupakan teknik budidaya yang tinggi, terutama dalam pengolahan tanah dan pengelolaan air, sehingga tercapai stabilitas biologi yang tinggi, sehingga kesuburan tanah dapat dipertahankan. Ini dicapai dengan sistem pengairan yang sinambung dan drainase yang baik. Sistem sawah merupakan potensi besar untuk produksi pangan, baik padi maupun palawija. Di beberapa daerah, pertanian  tebu dan tembakau menggunakan sistem sawah.
Ø  Sistem perkebunan
Baik perkebunan rakyat maupun perkebunan besar (estate) yang dulu milik swasta asing dan sekarang kebanyakan perusahaan negara, berkembang karena kebutuhan tanaman ekspor. Dimulai dengan bahan-bahan ekspor seperti karet, kopi, teh dan coklat yang merupakan hasil utama, sampai sekarang sistem perkebunan berkembang dengan manajemen yang industri pertanian.

AIR
Air adalah senyawa yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui sampai saat ini di Bumi,tetapi tidak di planet lain. Air menutupi hampir 71% permukaan Bumi. Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik (330 juta mil³) tersedia di Bumi.

Air sebagian besar terdapat di laut (air asin) dan pada lapisan-lapisan es (di kutub dan puncak-puncak gunung), akan tetapi juga dapat hadir sebagai awan, hujan, sungai, muka air tawar, danau, uap air, dan lautan es. Air dalam obyek-obyek tersebut bergerak mengikuti suatu siklus air, yaitu: melalui penguapan, hujan, dan aliran air di atas permukaan tanah (runoff, meliputi mata air, sungai, muara) menuju laut. Air bersih penting bagi kehidupan manusia.
a)      Air permukaan dan air tanah
Lapisan air yang ada di permukaan bumi dikelompokan menjadi dua, yaitu air permukaan dan air tanah.
1)      Air permukaan
Air permukaan adalah perairan yang terdapat di permukaan tanah. Air permukaan terdiri dari:
a. Perairan darat yang terdiri dari sungai, danau, rawa.
b. Perairan laut.
2)      Air tanah
Air tanah yaitu air yang berada di bawah permukaan tanah.  Air tanah terdiri dari:
a         Air tanah preatis, yaitu air tanah yang terletak di atas lapisan kedap air (impermeable), tidak jauh dari permukaan tanah.
b         Air tanah artesis adalah air tanah yang letaknya jauh di dalam tanah, diantara dua lapisan batuan yang tidak dapat ditembus air atau lapisan kedap air.



b)      Manfaat air untuk pertanian
Manfaat air bagi pertanian bisa dibilang sangat vital. Air bagi para petani adalah sumber daya pokok yang menunjang berlangsungnya kegiatan pertanian. Fungsi air dalam pertanian secara umum adalah sebagai irigasi atau pengairan, karena tanpa adanya pengairan yang baik maka hasil dari tanaman yang dikelola oleh petani tidak akan mendapatkan hasil yang maksimal.
Di seluruh dunia, diperkirakan sekitar 68% jumlah air digunakan untuk keperluan irigasi, jadi bukan hal yang aneh kalau dimana-mana kita menemukan sawah atau ladang dengan sistem pengairan yang cukup canggih.
Di beberapa tempat, irigasi hanya diberikan untuk tanaman yang benar benar dapat mendatangkan hasil dan merupakan kebutuhan pokok, misalnya irigasi untuk tanaman padi. Namun di daerah lain banyak juga pemberian irigasi  secara menyeluruh terhadap semua jenis tanaman, tentu saja alasannya karena sumber daya air di daerah itu sangat mencukupi.  Dengan semakin meningkatnya populasi penduduk dunia, maka kita perlu mencari inovasi untuk memaksimalkan sumber daya air yang ada, karena tuntutan kebutuhan pangan terus meningkat sedangkan sumber air masih tetap tidak ada peningkatan.

c)      Permasalahan sumberdaya air
1.      Adanya gejala krisis air  
Terjadinya krisis air dapat dipicu oleh sikap dan prilaku masyarakat yang cenderung boros dalam memanfaatkan air karena air sebagai milik umum (common property) dianggap tidak terbatas adanya dan karenanya dapat diperoleh secara cuma-cuma atau gratis. Padahal, air sebagai sumberdaya alam, adalah terbatas jumlahnya karena memiliki siklus tata air yang relatif tetap. Ketersediaan air tidak merata penyebarannya dan tidak pernah bertambah. Selain itu tingkat efisiensi pemanfaatan air melalui jaringan irigasi yang masih rendah kiranya dapat menjadi kendala dalam upaya menurunkan IPA
2.      Degradasi Sumberdaya Air
Keluhan-keluhan disertai protes oleh masyarakat tentang adanya pencemaran air telah bermunculan di beberapa tempat sebagai akibat adanya limbah industri termasuk limbah dari industri pariwisata seperti hotel dan restoran. Kecenderungan menurunnya kualitas air akan meningkat seiring dengan meningkatnya perkembangan industri yang mengeluarkan limbah, pertumbuhan perumahan secara eksponensial dan pertambahan penggunaan bahan-bahan organik sintetis.
3.      Konflik Akibat Persaingan yang Semakin Tajam antar Pengguna Air
Meningkatnya pendapatan masyarakat dan jumlah penduduk serta pembangunan di segala bidang menuntut terpenuhinya kebutuhan akan air yang terus meningkat baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya.Persaingan yang menjurus ke arah konflik kepentingan dalam pemanfaatan air antara berbagai sektor terutama antara sektor pertanian dan non-petanian cenderung meningkat di masa-masa mendatang. Hal ini dapat dipahami karena air yang sebelumnya dimanfaatkan lebih banyak untuk pertanian, sekarang dan di masa-masa mendatang harus dialokasikan juga ke sektor non-prtanian. Sebenarnya konflik akibat persaingan dalam pemanfaatan air sudah sering terjadi di kalangan petani padi sawah, terutama di tempat-tempat yang langka air, Konflik antar petani dalam pemanfaatan air irigasi, biasanya terjadi antara kelompok petani hulu dan kelompok petani hilir, namun pada umumnya tidak berkepanjangan dan tidak sampai menimbulkan bentrokan fisik. Akibat persaingan yang semakin tajam dalam pemanfaatan air maka di masa yang akan datang konflik akan timbul bukan saja antar petani tetapi juga antara kelompok petani melawan kelompok bukan petani.






ENERGI
a.      Pengertian Energi
Energy adalah suatu besaran yang tak dapat diciptakan atau dimusnahkan (hanya bisa di konversi atau berubah bentuk menjadi energy lain).

b.      Perubahan Energi
Matahari adalah sumber energi untuk mahluk hidup, karena menghasilkan energi radiasi yang dapat diubah menjadi bentuk energi lain yang sangat berguan bagi kehidupan. Reaksi nuklir yang terjadi dimatahari mengakibatkan energi termal (kalor), karena itu suhu matahari tetap tinggi walaupun radiasi terus-menerus dipancarkan keruang angkasa. Energi termal tidak langsung diterima dari cahaya matahari melainkan diterima ketika energi radiasi diserap oleh kulit, kemudian terjadi panas yang mengakibatkan temperature tubuh meningkat. Bila energi radiasi telah sampai dibumi, akan terjadi proses perubahan energi seperti :
1.      Energi radiasi yang sampai kedaun mampu membangkitkan fotosintesis. Dalam hal ini energi radiasi berubah menjadi energi kimia (gula, tepung), didalam tumbuhan.
2.      Energi radiasi yang yang mengenai sel surya (fotosel) mampu membangkitkan energi listrik.
3.      Panas yang terasa dikulit kita merupakan proses perubahan bentuk energi dari energi radiasi menjadi energi temal (panas).
4.      Air yang menerima energi matahari suhunya akan naik, karena sebagaian energi matahari tersebut berubah menjadi energi termal.
Dalam kehidupan sehari-hari banyak dijumpai peristiwa perubahan energi yang eratkaitanya dengan dengan aktivitas sehari-hari. Misalnya seorang yang memasak air. Pada peristiwa ini tejadi perubahan enrgi kimia menjadi energi termal. Selanyutnya energi termal yang dimiliki pleh air akan menyebar  keudara . akibatnya udara disekitar menjadi panas.



c.       Sumber Energi
Pembahasan mengenai sumber energi berkaitan dengan kedua bahasan diatas, yaitu perubahan bentuk energi dan bentuk-bentuk energi. Sumber energi adalah suatu yang menghasilkan energi yang dapat digunakanuntuk tujuan tertentu. Pada pemakaian baterai perubahan energi yang terjadi adalah energi kimia menjadi energi listrik. Pada proses perubahan ini sering terjadi perubahan sebagian energi kebentuk energi lain, yaitu energi termal (panas). Makanan yang kita makanan merupakan salah satusumber energi kimia, yang jika mengalami proses tertentu akan berubah bentuk sehingga kita dapat bekerja.
Sumber energi untuk kehidupan mahluk hidup dimuka bumi berasal dari cahaya matahari. Cahaya matahari digunakan oleh tumbuhan hijau untuk membuat makanannya. Tumbuhan merupakan bahan makanan bagi manusia dan hewan. Selanjutnya, makanan yang kita makan memberikan energi sehingga kita dapat melakukan berbagai kegiatan.
Matahari merupakan sumber energi terbesar dialam ini. Kita dapat memanfaatkan sinar matahari sebagai sumber energi pengganti miyak bumi. Sinar matahari dapat dimanfaatkan dengan cara mengumpulkan/memusatkan sinar matahari kesatu titik sehingga terkumpul energi panas yang besar. Energi panas ini dapat dipergunakan untuk memanaskan air atau untuk menghangatkan ruangan. Peralatan untuk menyimpan energi matahari itu disebut fotosel.Energi matahari ini kemudian diubah menjadi energi listrik, yang dapat digunaklan baik untuk keperluan rumah tangga maupun industri.

d.      Macam-macam Energi dan Manfaatnya
1.      Energi Panas
Energi panas yaitu energi yang dapat menghasilkan panas
Contohnya Matahari.
Sumbernya berasal dari gas-gas hidrogen dan helium (reaksi nuklir )yang terbakar/bereaksi.
Kelebihannya   : murah, dan gampang didapat
Kekurangannya     : waktu berpengaruh pencahayaan

Pemanfaatan :
·         Sebagai media pengeringan/penjemuran
·         Dapat dijadikan sebagai bahan bakar
·         Dapat dijadikan sebagai sumber energi lain dengan mengkonversinya (pemanfaatan panel surya)
·         Proses fotosintesis.

2.      Energi Kimia
Energi kimia adalah energi yang timbul karna adanya reaksi kimia
Contohnya Di dalam bahan bakar, dan di dalam makanan Sumbernya berasar dari bensin, solar dan bahan-bahan minyak lainnya dll yang mengandung senyawa kimia.
Kekurangan : Berbahaya, mulai langka
Kelebihan  : Harga terjangkau
Pemanfaatannya :
·         Dapat dijadikan sebagai bahan bakar
·         Dapat dijadikan sebagai bahan pengawet
·         Dapat dijadikan sebagai tempat penyimpanan energy
3.      Energi Listrik
Energi Listrik yaitu energi yang terdapat atau tersimpan pada arus listrik(muatan yang bergerak)
Contohnya peralatn elektronik Sumbernya dari generator, baterai, dinamo dll
Kekurangan   : Cepat habis(berkonversi)
Kelebihan  : Mudah didapat dengan cara mengkonversi energy
Pemanfaatannya :
·         Sebagai penghasil cahaya
·         Sebagai penghasil panas
·         Sebagai penghasil gerak
4.      Energi Bunyi
Energi Bunyi, yaitu energi yang terdapat dalam bunyi.
Contohnya yaitu suara petir
Sumber : alat musik, pita suara manusia dll
Kekurangan : Jarak jangkauan mempengaruhi bunyi yang didengar
Kelebihan  : Dapat di dengar oleh panca indera
Pemanfaataannya :Dapat digunakan untuk mengukur dalamnya laut, Pembuatan speaker, Mendeteksi keretakan pada logam
5.     Energi cahaya
Energi cahaya  yaitu energi yang dimiliki oleh cahaya
Contohnya pemotongan logam dengan menggunakan laser
Sumber : lampu, sinar matahari, sinar uv, laser dll.
Kekurangan : Mahal, Tidak dapat dilihat
Kelebihan  : Dapat berguna dalam segi kesehatan dan perindustrian
Pemanfaatan : 
ü  Membantu proses fotosintesis pada tanaman
ü  Penggunaan sinar uv untuk proses pembersih(membunuh bakteri) 
6.      Energi nuklir
Energi nuklir yaitu energy yang terdapat pada inti atom.
Contohnya pada bom atom
Sumber : Unsur kimia radio aktif
Kekurangan : Berbahaya, Mahal, dan dapat merusak
Kelebihan  : Efisien
Pemanfaatan :
ü   Untuk penelitian
ü    Sebagai pembangkit listrik
ü   
7.      Energi Kinetik
        Energi Kinetik yaitu energi gerak
Contohnya Orang yang sedang berjalan
Sumber : Semua benda atau apapun yang bergerak
Kekurangan : Hanya terdapat pada benda yang bergerak
Kelebihan : Efisien, bisa berubah menjadi energy potensial
Pemanfaatan : Sebagai penghasil gerak yaitu angin, listrik dll



8.      Energi Potensial
Energi Potensial  disebut juga sebagai energy diam, karna energi ini dimiliki oleh benda-benda yang diam
Contohnya yaitu pegas dan air terjun
Sumber : Benda-benda yang diam, dan memiliki ketinggian tertentu.
Kekurangan : Ketinggian mempengaruhi besarnya energi
Kelebihan  : Bisa berubah menjadi energi kinetik (jika benda bergerak lurus)

TANAH
       I.            Pengertian Tanah
Tanah adalah lapisan atas bumi yang merupakan campuran dari pelapukan batuan dan jasad makhluk hidup yang telah mati dan membusuk.  Oleh pengaruh cuaca, jasad makhluk hidup tadi menjadi lapuk, mineral-mineralnya terurai (terlepas), dan kemudian membentuk tanah yang subur. Tanah juga disebut lithosfer (lith = batuan) karena dibentuk dari hasil pelapukan batuan.
Tanah merupakan unsur kehidupan yang paling penting. Tanpa tanah, tentu kita tak ada tempat berpijak. Lain halnya jika kita ikan, hehehe. Tanah memiliki banyak jenis karena perbedaan proses pembentukan dan unsur yang terdapat di dalamnya juga berbeda. Berikut jenis-jenis tanah yang ada di Indonesia.
    II.            Jenis-jenis Tanah
1.      Tanah Vulkanik
Tanah vulkanik adalah tanah hasil pelapukan abu vulkanik dari gunung berapi. Tanah vulkanik dibagi menjadi dua.
(Tanah vulkanis)

·         Regosol.
Tanah regosol berciri-ciri: berbutir kasar, berwarna kelabu sampai kuning, dan berbahan organik sedikit. Tanah ini cocok untuk tanaman palawija (seperti jagung), tembakau, dan buah-buahan. Jenis tanah ini banyak terdapat di P. Sumatra, Jawa, dan Nusa Tenggara.

·         Latosol.
 Tanah latosol berciri-ciri: berwarna merah hingga kuning, kandungan bahan organik sedang, dan bersifat asam. Tanah ini cocok untuk tanaman palawija, padi, kelapa, karet, kopi, dll. Jenis tanah ini banyak terdapat di Sumatra Utara, Sumatra Barat, Bali, Jawa, Minahasa, dan Papua
2.      Tanah Organosol
Tanah organosol merupakan tanah hasil pelapukan bahan-bahan organik. Biasanya bersifat subur. Tanah jenis ini dibagi dua juga, yaitu:


·         Tanah Humus,
Merupakan tanah hasil pembusukan bahan-bahan organik dan bersifat sangat subur. Tanah humus berwarna kecoklatan dan cocok untuk tanaman kelapa, nanas, dan padi. Tanah jenis ini banyak terdapat di P. Sumatra, Sulawesi, Jawa Barat, Kalimantan, dan Papua.
(Tanah humus)
·         Tanah Gambut
merupakan tanah hasil pembusukan yang kurang sempurna di daerah yang selalu tergenang air seperti rawa. Tanah ini kurang baik untuk pertanian karena kurang subur dan selalu tergenang air. Tanah gambut banyak terdapat di Kalimantan Barat, pantai timur Sumatra, dan pantai selatan-barat Papua.
(Tanah Gambut)
·         Tanah Aluvium (Alluvial)
Tanah aluvium adalah tanah hasil erosi yang diendapkan di dataran rendah. Ciri-ciri tanah aluvium adalah berwarna kelabu dan subur. Tanah ini cocok untuk tanaman padi, palawija, tebu, kelapa, tembakau, dan buah-buahan. Tanah jenis ini banyak terdapat di Sumatra bagian Timur, Jawa bagian utara, Kalimantan bagian barat dan selatan, serta Papua utara dan selatan



·         Tanah Podzol
Tanah ini terbentuk akibat pengaruh  curah hujan yang tinggi dan suhu yang rendah. Tanah podzol bercirikan miskin unsur hara, tidak subur, dan berwarna merah sampai kuning. Tanah ini baik untuk tanaman kelapa dan jambu mete. Tanah podzol banyak dijumpai di daerah pegunungan tinggi Sumatra, Jabar, Sulawesi, Maluku, Kalimantan, dan Papua

·         Tanah Laterit
Tanah laterit adala tanah hasil ‘pencucian’ sehingga kurang subur, kehilangan unsur hara, dan tandus. Tanah ini awalnya subur namun karena zat haranya dilarutkan oleh air maka menjadi tidak subur. Warna tanah ini kekuningan sampai merah. Tanah ini baik untuk kelapa dan jambu mete. Tanah jenis ini banyak terdapat di Jawa Tengah, Lampung, Jabar, Kal-Bar, dan Sulawesi Tenggara.
Tanah Laterit

·         Tanah Litosol.
Tanah litosol adalah tanah hasil pelapukan batuan beku dan batuan sedimen yang baru terbentuk sehingga butirannya besar. Ciri-ciri tanah ini yaitu miskin unsur hara dan mineralnya masih terikat pada butiran yang besar. Tanah litosol kurang subur sehingga hanya cocok bagi tanaman-tanaman besar di hutan. Tanah litosol banya terdapat di P. Sumatra, Jawa Tengah dan Timur, Nusa Tenggara, Maluku selatan, dan Papua.
·         Tanah Kapur
Tanah kapur merupakan hasil pelapukan batuan kapur (gamping). Tanah ini terbagi jadi dua jenis.
a         Renzina.  Tanah ini merupakan hasil pelapukan batuan kapur di daerah dengan curah hujan tinggi. Ciri tanah ini yaitu berwarna hitam dan miskin zat hara. Tanah renzina banyak terdapat di daerah berkapur seperti Gunung Kidul (Yogyakarta).
b        Mediteran, meruapakn hasil pelapukan batuan kapur keras dan batuan sedimen. Warna tanah ini kemerahan sampai coklat. Tanah jenis ini meski kurang subur namun cocok untuk tanaman palawija, jati, tembakau, dan jambu mete.
c         Tanah Pasir Tanah pasir adalah tanah yang bersifat kurang baik bagi pertanian yang terbentuk dari batuan beku serta batuan sedimen yang memiliki butir kasar dan berkerikil. Seperti jenis tanah ini


Tanah Pasir

 III.            Proses Pembentukan Tanah
Ada beberapa faktor penting yang mempengaruhi proses pembentukan tanah, antara lain iklim, organisme, bahan induk, topografi, dan waktu. Faktor-faktor tersebut dapat dirumuskan dengan rumus sebagai berikut:
T=f (i, o, b, t, w)


Faktor-faktor pembentuk tanah tersebut akan diuraikan sebagai berikut:
1.
Iklim

Unsur-unsur iklim yang mempengaruhi proses pembentukan tanah terutama ada dua, yaitu suhu dan curah hujan.

a.
Suhu/Temperatur


Suhu akan berpengaruh terhadap proses pelapukan bahan induk. Apabila suhu tinggi, maka proses pelapukan akan berlangsung cepat sehingga pembentukan tanah akan cepat pula.

b.
Curah hujan


Curah hujan akan berpengaruh terhadap kekuatan erosi dan pencucian tanah, sedangkan pencucian tanah yang cepat menyebabkan tanah menjadi asam (pH tanah menjadi rendah).



2.
Organisme (Vegetasi, Jasad renik/mikroorganisme)

Organisme sangat berpengaruh terhadap proses pembentukan tanah dalam hal:

a.
Membuat proses pelapukan baik pelapukan organik maupun pelapukan kimiawi.
Pelapukan organik adalah pelapukan yang dilakukan oleh makhluk hidup (hewan dan tumbuhan), sedangkan pelapukan kimiawi adalah pelapukan yang terjadi oleh proses kimia seperti batu kapur larut oleh air.

b.
Membantu proses pembentukan humus. Tumbuhan akan menghasilkan dan menyisakan daun-daunan dan ranting-ranting yang menumpuk di permukaan tanah. Daun dan ranting itu akan membusuk dengan bantuan jasad renik/mikroorganisme yang ada di dalam tanah.

c.
Pengaruh jenis vegetasi terhadap sifat-sifat tanah sangat nyata terjadi di daerah beriklim sedang seperti di Eropa dan Amerika. Vegetasi hutan dapat membentuk tanah. Vegetasi hutan dapat membentuk tanah hutan dengan warna merah, sedangkan vegetasi rumput membentuk tanah berwarna hitam karena banyak kandungan bahan organis yang berasal dari akar-akar dan sisa-sisa rumput.

d.
Kandungan unsur-unsur kimia yang terdapat pada tanaman berpengaruh terhadap sifat-sifat tanah. Contoh, jenis cemara akan memberi unsur-unsur kimia seperti Ca, Mg, dan K yang relatif rendah, akibatnya tanah di bawah pohon cemara derajat keasamannya lebih tinggi daripada tanah di bawah pohon jati.



3.
Bahan Induk
Bahan induk terdiri dari batuan vulkanik, batuan beku, batuan sedimen (endapan), dan batuan metamorf,batuan induk itu akan hancur menjadi bahan induk, kemudian akan mengalami pelapukan dan menjadi tanah. Tanah yang terdapat di permukaan bumi sebagian memperlihatkan sifat (terutama sifat kimia) yang sama dengan bahan induknya. Bahan induknya masih terlihat misalnya tanah berstuktur pasir berasal dari bahan induk yang kandungan pasirnya tinggi. Susunan kimia dan mineral bahan induk akan mempengaruhi intensitas tingkat pelapukan dan vegetasi diatasnya. Bahan induk yang banyak mengandung unsur Ca akan membentuk tanah dengan kadar ion Ca yang banyak pula sehingga dapat menghindari pencucian asam silikat dan sebagian lagi dapat membentuk tanah yang berwarna kelabu. Sebaliknya bahan induk yang kurang kandungan kapurnya membentuk tanah yang warnanya lebih merah.



4
Topografi/Relief
Keadaan relief suatu daerah akan mempengaruhi:
a.
Tebal atau tipisnya lapisan tanah
Daerah yang memiliki topografi miring dan berbukit lapisan tanahnya lebih tipis karena tererosi, sedangkan daerah yang datar lapisan tanahnya tebal karena terjadi sedimentasi.
b.
Sistem drainase/pengaliran
Daerah yang drainasenya jelek seperti sering tergenang menyebabkan tanahnya menjadi asam



5.
Waktu

Tanah merupakan benda alam yang terus menerus berubah, akibat pelapukan dan pencucian yang terus menerus. Oleh karena itu tanah akan menjadi semakin tua dan kurus. Mineral yang banyak mengandung unsur hara telah habis mengalami pelapukan sehingga tinggal mineral yang sukar lapuk seperti kuarsa.




Karena proses pembentukan tanah yang terus berjalan, maka induk tanah berubah berturut-turut menjadi tanah muda, tanah dewasa, dan tanah tua. Untuk jelasnya lihat gambar berikut:















BAB III
A.    Kesimpulan
Sebagai mana kita ketahui dari pengertian pertanian adalah adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya. Dapat kita simpulkan bahwa di dalam sebuah kegiatan pnmnfaatan sumber daya alam atau juga sumber daya hayati kita harus memperhatikan segala sesuatu yang menjadi pendukung dari kegiatan tersebut agar kegiatan pertanian mendapatkan hasil produksi yang memuaskan . misalnya air. Air adalah adalah senyawa yang penting bagi semua bentuk kehidupan, jadi air sangat berperan penting untuk membantu tanaman di dalam pertumbuhannya.
Selair air pendukung baik atau tidaknya hasil pertanian adalah energi, energi yang sangat sangat di butuhkan di dalam sektor pertanian adalah energi matahari, pengertian dari energi matahari itu sendiri adalah sumber energi untuk mahluk hidup, karena menghasilkan energi radiasi yang dapat diubah menjadi bentuk energi lain yang sangat berguan bagi kehidupan.

B.     Saran
Buat para mahasiswa dan mahasiswi pertanian agar mengkaji dan menggali materi tentang  PERTANIAN, AIR, ENERGI DAN TANAH  karena ini adalah hal yang sangat fital di dalam proses kegiatan pertanian, yang akan kita bawa ke masyarakat nantinya.






DAFTAR PUSTAKA
MM. Sri Setiyati Harjadi, 1984, dan dari berbagai sumber lain.















Tidak ada komentar:

Posting Komentar